Popular Post

Family love series : Jangan Sia - Siakan Waktu

By : AkmalFa
Kringg.....Kriinggg.....
Alarm di hpku berdering. Aku langsung membuka mataku dan menatap Layar Hpku. Disitu tertulis "Ulang Tahun Ibu" . Ya, Hari ini adalah Hari ulang tahun ibuku. Aku tak pernah melupakannya, karena aku telah memasukkan kata "Ulang Tahun Ibu" kedalam daftar pengingat.
Aku bergegas mandi dan bersiap - siap untuk bekerja. Setelah Rapi dan Ready aku langsung menancap gas menuju kantorku yang terletak agak jauh dari rumahku.
Aku pun sampai di ruanganku. Setelah capek dan penat memikirkan pekerjaan, Ku putuskan untuk Pulang kerumah.
Sebelum pulang, aku mampir ke toko bunga. Seperti biasa, aku membeli bunga dan memaketkannya kerumah ibuku. Setiap ulang tahun ibu, aku selalu mengirimkannya bunga. Aku sangat jarang berkunjung ke rumah ibu. Padahal, jarak rumah Ibu dan rumahku tidaklah terlalu jauh. Aku hanya malas berkunjung kesana.
Setelah memilih bunga , aku menyuruh tukang bunga itu untuk memaketkannya ke alamat rumah ibu. Aku pun mengayunkan kakiku keluar dari toko tersebut. Di depan pintu masuk, aku melihat ada seorang anak kecil yang pakainnya sangat kumuh, menangis sambil memegang uang di tangannya. Aku merasa Iba. Ku Tanya anak kecil itu, "Kenapa adik menangis?"
 "Aku ingin membelikan Ibuku setangkai Mawar, karena hari ini hari ulang tahunnya, tapi aku tidak mempunyai uang yang cukup," jawabnya sambil menyodorkan uangnya di hadapanku.
 "Ayo ikut om masuk, om akan belikan bunga yang Adik mau!" jawabku tersenyum.
"Benarkah ?" tanyanya polos.
"Tentu saja.". Kami pun melangkahkan kaki masuk.
"Sekarang adik mau bunga yang mana?" tanyaku.
"Yang itu om!" jawabnya semangat sambil menunjuk bunga mawar merah.
"Mbak, tolong bungkusin yang itu". Pintaku pada penjaga toko. Ia hanya membalas mengangguk dan membukus bunga tersebut.
Aku dan anak kecil itu keluar dari toko bunga setelah mendapatkan bunga yang kami cari.
"Makasih ya Om!" kata Anak itu sambil tersenyum sangat lebar.
"Iya, dek, pulangnya bareng om aja yah?!'. Aku menawarkan tumpngan padanya.
"Iya deh Om" jawabnya.
Kami langsung tancap gas.
"Belok kiri om" perintah anak itu, aku pun membelokkan stir mobilku.
"Sudah sampai!" katanya. Tunggu, apa yang dia maksudkan "sudah sampai"?. Bukannya tempat ini adalah pemakaman umum?.
"Bunda!!, ini bunga mawar buat bunda. Tadi om itu yang membelikannya. Bunda, sehat - sehat ya disana!, gak usah mikirin Bunga disini." Anak itu berbicara pada Batu Nisan yang bertuliskan "Rose ssie". Ya ampun. Ternyata Bunda dari anak ini telah tiada. Aku pun teringat Ibuku yang masih hidup. Aku pun menyalami anak tersebut dan bergegas menuju Rumah Ibu.
Saat aku membuka pintu rumah ibu, ibu sedang menangis sambil memeluk bunga yang aku kirim tadi.
"Nak, akhirnya kamu datang juga, Ibu Kira engkau takkan datang!" Ibuku membuka mulut duluan lantas memelukku sangat erat. Aku pun membalas pelukan itu dengan erat juga.
"Maafkan aku Ibu, Aku jarang mengunjungi Ibu" Aku meminta maaf dalam pelukan.
"Tak apa, Ibu mngerti, kamu sekarang adalah orang yang sangat sibuk. Jadi ibu sudah sadar." Jawab Ibuku terharu.
Terima Kasih Tuhan. Engkau telah mengingatkanku tentang arti waktu. Sekarang aku aku sadar. Waktu tak akan bisa di putar kembali. Menyia-nyiakan waktu hanya akan berakibat penyesalan di Akhir.
"Al Waktu Atsmanu minadz dzhabi"
Waktu itu lebih berharga daripada emas.
THE END

Hanya Mengembangkan karya seseorang yang tak diketahui............
-A_Framelless-

Welcome

By : AkmalFa
WeLcOmE
Welcome To A_Framelless Official Site. Di site ini, akan di posting seluruh hasil jerih payah A_Framelless selama sebulan (kalau bisa!), Okay, Happy Enjoyning.
Tag : ,

- Copyright © A_Framelless Story - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -